Thursday, October 20

Yang Tertinggal


Aku berlari sangat cepat, meninggalkan ego yang selama ini mengurungku atas nama cinta.
Lepas. Bahkan aku melihat burung merpati sempat melirik iri kepadaku sebelum mengepakan sayapnya.
Bahagia dan Muda. Dan ingin seperti itu selamanya.

Sampai pada saat aku dihantui rindu, aku yg berlari cepat, malam itu mulai berjalan lambat.
Kulihat tujuanku di depan tiba-tiba lenyap berubah gelap menjadi pekat.
Aku semakin lambat.
Aku sempat menoleh kebelakang. Bimbang.
Jika kembali, aku tidak akan sanggup melawan waktu dan serdadu-serdadu perangnya yang selalu siap setiap waktu menyerang bagi siapa saja mereka yang ingin kembali ke belakang.

Aku ingin Tuhan, tiba-tiba..
Ragaku tetap jalan dan lambat. Otakku mulai digerayangi setan.
Kata mereka ada benjolan kecil di otakku yang perlahan tapi pasti akan melumpuhkan rasa semangat dan mematikan gairah kesenangan.

Kembali aku ingin Tuhan, Dia Yang Maha Menciptakan kenangan.
Aku masih berjalan, pelan dan hanya ingin hilang ingatan.
Dalam perjalanan, entah berapa tatapan kasihan yang aku tidak pedulikan.
Beberapa ada yg bernasib sama, Beberapa tertawa.

Ada ribuan kata yang hampir-hampir memuncah yang aku ingin katakan dan tertahan.
Dalam karangan, di bait pertama aku tuliskan..


"Kepada kenangan, manusia memiliki masing-masing rindu yang terlarang....."


4 comments:

  1. love the last quote: "kepada kenangan, manusia memiliki masing-masing rindu yang terlarang."
    :)

    ReplyDelete
  2. kehilangan selalu menyakitkan... Kurt Cobain... Marco Simoncelli... entah esok siapa lagi :'( #Jaka Sembung

    ReplyDelete
  3. hiduplah untuk hari ini dan gunakanlah sebagian kebijakan dari kenanagan tuk menggapai angan yang melayang.


    'qb'

    ReplyDelete
  4. Gak nyangka, Dira bisa nulis juga.

    Like this quote,
    "Kepada kenangan, manusia memiliki masing-masing rindu yang terlarang....."

    ReplyDelete