Showing posts with label puisi. Show all posts
Showing posts with label puisi. Show all posts

Sunday, March 13

KHILAF




Ada banyak cerita yang tidak pernah cukup disampaikan hanya dengan untaian kata

Ada banyak bahagia yang tidak akan bisa di artikan oleh senyum dan tawa

Ada banyak duka yang tidak bisa dijelaskan oleh berapa banyak butiran air mata

Ada banyak doa yang terpanjatkan

Ada banyak harapan

Ada banyak kecewa

Ada banyak dosa...........

Ada banyak....

Banyak.......

Banyak.......

Banyak....... ampunan-NYA, kasih-NYA, pemberian-NYA, rahmat-NYA yang lebih tidak terhitung dari semua yang dapat dihitung, kecuali dengan hitungan-NYA.......



Tuesday, March 13

Aku Yang (takut) Berdoa

Ada kalanya ketika mereka berlomba-lomba meminta yang terbaik kepada Tuhan..
Aku merasa sebaliknya..
Aku takut meminta yang terbaik untuk ku..

Tuhan.. maafkan hamba..
Bukan hamba jengah berdoa, dan memalingkan wajah ini dari keberadaan-MU...
Bukan itu, Tuhan..
Juga tidak karena hamba angkuh di atas bumi yang nyaris tiada diantara alam raya-MU..
Tidak, Tuhan.. hamba tidak seterkutuk itu. 

Ketika bibir mengucap ;
"Tuhan.. tunjukan lah yang terbaik dan jauhkan lah yang buruk bagi ku menurutkMU.."
Seketika itu aku takut, sangat takut, benar-benar takut..

Jika di Mata-NYA lagi-lagi kamu yang selama ini disini..
dan seketika Tuhan membuat mu pergi..
karena permintaan ku yang tidak menahu apa-apa dari doa-ku.

***

"Seandainya hamba bisa melihat wajah-MU dulu sejenak tepat sebelum hamba melangkah maju.."

 

Wednesday, November 16

How bad / good it is

*How bad / good it is..
*You easily said "I'll fight", when your heart actually says "I am not that taft".

*You are smiling in a good way, when your eyes work so hard not to tearing.

*You push your mind keep running, when you know you might be killed.

*You said "Yes, i am sure", when your eyes suddenly tell you "Everything dissappeared".

*You see His / Her eyes said "I am here to believe", when practically life would be easier if you leave.


Dont care how bad / good it is..
I love you, now and then.

Sunday, October 30

aku,kamu, egoku

di dada ini..
tolong bunuh ragu ini sampai mati,

malam ini..
dalam mimpimu,
izinkan aku memelukmu dan menikam masa lalu dibalik punggungmu dengan pisau egoku..

Friday, October 28

Jangan perintah Aku................

Di danau itu, aku bersihkan telapak kaki-ku yang berlumur darah, yang keluar dari kulit tipis, yang sempat terseret di setapak jalan tadi yang biasa ku lalui..
Seksama dan hati-hati aku cabut beling kecil yang bermain-main diantara ibu jari dan telunjuk kaki, sesekali kutemui juga mereka di tumit dan mata kaki..
Pohon-pohon tua disekelilingku sejenak menatap iba, seperti hari-hari sebelumnya, aku tersenyum, mereka kembali bercanda dan berlalu..

Kamu tau? Aku tidak peduli, sekalipun kaki-kaki ini Tuhan ciptakan, memang ditakdirkan berjalan, di atas pecahan kaca-kaca kerinduan..
Sayang, Aku tidak pernah mengeluhkan, rasa sakit yang tertahan di ujung-ujung bibir, tidak juga pernah menghitung, berapa bongkahan air mata yang mengkristal, menahan jerit kesakitan ketika ranting pohon bersekutu angin, menghujaniku sepi dan kebencian..

Sayang, Aku benar-benar tidak peduli..

Lalu datang waktu,

Aku dan Kamu berdansa, bercumbu mesra, ditengah mereka yang menatap iri kita.
Wajah kesal mereka, ketika bibirmu bersimpuh di wajahku, ketika bola mataku dijamahi dengan pandangan cintaMu, kita benar-benar bertemu, di otak-Ku.

Satu pintaku, Jangan pernah perintah Aku berhenti, merindukan Kamu...


Aku,
yang hampir mati dibunuh rindu
***

Tuesday, October 25

Jika aku........

Jangan tanya apa yang ada di hati
Tidakkah Kamu lihat tiang-tiang itu
Ego-ku sudah tergantung di sana tinggi-tinggi...

Jangan tanya seperti apa cinta untuk Mu
Tidakkah Kamu lihat kotak gengsi ini yang aku beli dengan harga mati
Hati-Ku sudah tersimpan disana lebih dulu...
*

Jika aku tak sempat berkata, bukannya aku tak cinta..
Aku hanya tidak ingin Kamu tahu, Aku yang sedang sibuk membunuh cemburu,
Yang mencoba membuatKu buta dan dungu...

Jika Aku belum kembali, bukannya Aku sembunyi dan tidak peduli..
Aku hanya tidak ingin Kamu menemani, Aku yang sedang mencari peti mati,
dan ingin mengubur seribu ragu yang menyerang jiwaku ketika sepi...
*

Kini..
Ketika Ego tak lagi tergantung atas tiang-tiang tinggi
Ketika alam sudah menghukumKu dengan rindu bertubi-tubi..
Jika Aku meminta, akankah Kamu penuhi.........?
***

Thursday, October 20

Yang Tertinggal


Aku berlari sangat cepat, meninggalkan ego yang selama ini mengurungku atas nama cinta.
Lepas. Bahkan aku melihat burung merpati sempat melirik iri kepadaku sebelum mengepakan sayapnya.
Bahagia dan Muda. Dan ingin seperti itu selamanya.

Sampai pada saat aku dihantui rindu, aku yg berlari cepat, malam itu mulai berjalan lambat.
Kulihat tujuanku di depan tiba-tiba lenyap berubah gelap menjadi pekat.
Aku semakin lambat.
Aku sempat menoleh kebelakang. Bimbang.
Jika kembali, aku tidak akan sanggup melawan waktu dan serdadu-serdadu perangnya yang selalu siap setiap waktu menyerang bagi siapa saja mereka yang ingin kembali ke belakang.

Aku ingin Tuhan, tiba-tiba..
Ragaku tetap jalan dan lambat. Otakku mulai digerayangi setan.
Kata mereka ada benjolan kecil di otakku yang perlahan tapi pasti akan melumpuhkan rasa semangat dan mematikan gairah kesenangan.

Kembali aku ingin Tuhan, Dia Yang Maha Menciptakan kenangan.
Aku masih berjalan, pelan dan hanya ingin hilang ingatan.
Dalam perjalanan, entah berapa tatapan kasihan yang aku tidak pedulikan.
Beberapa ada yg bernasib sama, Beberapa tertawa.

Ada ribuan kata yang hampir-hampir memuncah yang aku ingin katakan dan tertahan.
Dalam karangan, di bait pertama aku tuliskan..


"Kepada kenangan, manusia memiliki masing-masing rindu yang terlarang....."