hai, selamat siang..
hari ini gue memutuskan untuk membuat satu label baru di blog gue ini (
it's me dira) yang isinya tentang curahan hati (ya mungkin semua cerita di blog ini curahan hati juga sih) tapi kali ini isinya beda, gak lagi-lagi masalah cinta, atau kebanyakan cerita 'ngayal', lebih tepatnya ini cerita sedikit tentang ehm.. gue sehari-hari
*nyengir*.
Di cerita pribadi pertama gue ini, gue mau cerita sedikit tentang konsekuensi.
Konsekuensi.. lihat mata saya.. kemudian tertidurlah...
oh bukan, bukan.. itu konsentrasi, plis maaf banget ini jayus abis -___-
Tapi menurut gue, Konsekuensi itu perlu. Konsentrasi itu dibutuhkan dalam hal memenuhi konsekuensi kita yang dimana konsentrasi adalah...
*pusing*.
Guys, maksudnya gini.. simpelnya kalo elo udah ada janji, lo harus menepati janji lo, dan untuk menepati janji lo itu, lo butuh konsentrasi. Asli konsentrasi penting banget untuk menuhin janji lo. Kemudian apa hubungannya konsentrasi ini sama gue?..
Gue juga gak tahu..
*gubrak*
Enggak deh, gue mau cerita, hari ini gue lagi butuh konsentrasi luar biasa untuk nyiapin bahan akuntansi 2 untuk presentasi nanti sore. Cerita sedikit, gue hobi banget tampil
*ehm*, gue pengen banget tampil di depan orang-orang dan satu ruangan tepuk tangan setelah gue melakukan sesuatu hal di hadapan mereka. Gue mikir gue bakal nyanyi, tapi gue mikir lagi, alam bawah sadar gue tiba-tiba mengingatkan, gimana gue mau nyanyi di depan orang banyak, setiap gue karaokean sama temen-temen aja, pas giliran gue nyanyi, bukannya mereka duduk asik malah pada pamit pulang duluan sambil ngesot dan tutup kuping dan teriak-teriak
"Tolong akuuu...!!!". Ok gue putusin dari sejak saat itu gue mengundurkan diri dari mimpi gue sebagai Diva Indonesia.
Kembali ke cerita gue, dari semenjak kuliah gue sempet jadi Assdos, Aku Sangat Sangat Dongo Sekali, bukan. Walopun gue suka dikatain BIONGO (Kasta tertinggi dari dongo alias dongo akut sangat parah sekali pisan) sama temen-temen kuliah gue dulu gara-gara suka niruin gaya vokalisnya limp bizkit lagi joget yang hasilnya lebih mirip sama gajah ngondek dan sekaligus niruin gayanya mpok nori lagi marah sampe urat lehernya keliatan pake logat betawi nya. Guys, menurut gue gak ada yang salah sama mpok nori, dia cool banget, asli gue ngeFans banget sama dia dan pasangan malih-bolot. Oke balik lagi, jadi gini gue sempet jadi Assdos, Assisten Dosen. Gimana bisa gue jadi assdos waktu itu, gue pun gak ngerti, hanya Tuhan dan rumput yang bergoyang yang tahu jawabnya, intinya setelah gue jadi assdos dan terbiasa presentasi di depan kelas, gue mulai jatuh cinta sama pekerjaan ini dan merasa ini adalah
passion gue, dan setelah lulus kuliah, lulus juga gue jadi assdos alias pensiun.
Sekarang gue udah kerja di pemerintahan dan gue iseng (lebih tepatnya nekat) daftar jadi staf pengajar di salah satu Sekolah Tinggi. Dengan berbekal seada-adanya, singkat cerita gue diterima di Sekolah Tinggi tsb sebagai dosen tidak tetap (mengingat gue masih S1), dan dengan catatan dari yayasan Sekolah Tinggi tsb gue harus menyegerakan menempuh S2 dalam waktu dekat.
Gue ngajar
after work, biasanya sore atau malam setelah gue pulang kerja. Yang beda dari jadwal -jadwal gue ngajar sebelumnya ini adalah waktu pemilihan jadwal kemarin entah setan apa yang merasuki jiwa dan raga gue waktu itu, gue ditawarin jadwal ngajar kelas eksekutif yaitu hari Sabtu sore. Dan ironisnya gue meng-Iyakan. Hari ini hari Sabtu, hari dimana gue harus ngajar sorenya, dan
prepare bahan ngajar di siangnya. Kelihatannya simpel, tapi gak simpel ketika elo harus melakukannya di hari SABTU yang harusnya elo lagi menikmati libur
weekend lo dengan bangun jam 12 siang dan mandi lulur rempah susu dicampur 7 kembang dan nonton film terbaru di XXI sama pacar malemnya.
*nangis*
Guys, intinya gue harus konsentrasi untuk memenuhi konsekuensi terhadap janji gue ini, dan gue menyebutnya tanggung jawab. Banyak orang (termasuk gue) yang mungkin sangat gampang mengucapkan janji, tapi tidak bisa konsentrasi untuk memenuhi nya. Konsentrasi itu sulit kalau diri kita dikuasai oleh setan. Kemudian setan menjawab :
"Kenapa gue yang disalahin?". Iya, kata orang tua dulu malas itu temannya setan, menurut gue kalau kita gak sanggup konsentrasi berarti kita malas, dan malas temannya setan. Kemudian setan menjawab :
"Oke gue setuju!". Kemudian kita toss.
Ini adalah bagian kecil dari pentingnya konsentrasi dalam hal memenuhi konsekuensi kita terhadap janji. Konon katanya sebelum ruh kita ditiupkan ke dalam jasad kita yang ada di kandungan ibu, kita pernah berjanji kepada Yang Maha Pencipta, ketika kita dilahirkan kita akan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dan ternyata tidak mudah konsentrasi di dunia ini, entah kilauan dunia yang membuat kita silau dan akhirnya malas ber-konsentrasi. Atau memang kita lupa bahwa hidup ini adalah tempat yang sangat sementara, tempat kita berkonsentrasi untuk mengumpulkan bekal di dunia kekal nanti.