Kemudian aku tersenyum.
Bukan prasangka, memang aku yakin kami memiliki wajah yang sama.
Bukan juga cinta buta.
Yang menyihir setiap beda terlihat sama.
Aku tidak buta, ketika aku tertawa wajahku memang sangat dia...
Kembali aku masukan foto ukuran 4R itu ke dalam dompetku. Sudah terlalu lama aku duduk di tengah orang-orang berlalu. Aku berdiri dan segera ingin mengetuk pintu rumah. Tangan kananku membawa bungkusan. Tangan kiriku sibuk memainkan telepon genggam, membalas pesan yang sempat terabaikan.
"Dira..!!!!"
Samar-samar aku dengar namaku, seperti sengaja teriak untuk memecahkan konsentrasiku yang sedang sibuk untuk hal yang tak begitu perlu. Spontan membalikan badan, aku cari arah suara itu..
"Di sini... Disini.."
Ya, di depanku..
Di depanku, disitu mataku terpaku...
Tuhan Maha Sutradara..
Lelaki yang tidak sampai 10 menit yang lalu menerawangi fikiranku, kini ada di depan mataku. Kali ini dengan perempuan di sampingnya, aku lihat tangannya meremas mesra pergelangan tangannya sambil sesekali mereka bertatapan mesra dan bahagia..
Layaknya 2 anak manusia yg memang diciptakan untuk selamanya...
1 langkah.. 2 langkah..
Kami saling mendekat, aku mencoba biasa, mimik wajahku pastinya. Menyembunyikan perasaanku yang saat itu sangat luar biasa.
Sambil menata kata-kata, tidak kuasa menahan sangat ingin memeluknya.
Wajahnya sekarang tepat di depanku.. Aku cium pipinya..
"SELAMAT ULANG TAHUN AYAH.."
Kepada perempuan disampingnya aku cium tangannya lalu aku cium perutnya, tempat dimana 9 bulan aku pernah tinggal di sana..
===============
Di ruang persalinan, "Alhamdulillah.. selamat Bu, anaknya laki-laki..", 52 tahun yang lalu
Hari ini bayi laki-laki itu aku panggil Ayah.
Selamat Ulang tahun, Yah :)
********
kirain mah...
ReplyDeleteI LIKE :)
ReplyDeleteHalo indy... Hihihi... Thank you :)
ReplyDeletehallo juga teteh :)
ReplyDeletehihi sama sama